Pantai Logending atau Pantai Ayah adalah
salah satu objek wisata pantai yang berada di kabupaten Kebumen,Jawa
Tengah. Obyek wisata ini cukup terkenal karena mamadukan antara wisata
Hutan dengan wisata bahari, Yaitu Hutan Wisata Logending dan pantai
Ayah. Terletak kira – kira 11,5 km ke arah selatan dari Goa Jatijajar
atau 10 menit dengan kendaraan pribadi. Pantai Indah Ayah terletak di
Desa Ayah Kecamatan Ayah. Pantai Ayah disebut juga pantai Logending.
Nama Logending berasal dari kata Lo dan Gending. Lo nama sebuah pohon
yang kayunya dapat diracik menjadi alat musik Jawa yang dalam bahasa
Jawa disebut Gending, keduanya digabungkan menjadi kata Logending.
Terdapat Bumi Perkemahan Logending dan
Hutan Wisata. Daya tarik yang lain adalah Jembatan diatas air sepanjang
554 m yang memudahkan wisatawan melihat langsung indahnya panorama alam
dan pantai Logending serta ada wisata perahu kita dapat menaiki perahu
itu dengan membayar Rp 5000 Perorangnya. Untuk sampai ke pantai
Logending atau pantai Ayah ini kita dapat melalui jalan yang mudah
ditempuh dengan melalui jalur Selatan jurusan Jogjakarta – Cilacap.
Pantai ini dapat dikatakan terlengkap
dibandingkan pantai-pantai lainnya. Karena diapit oleh dua pegunungan
yang membuat pemandangan menjadi begitu indah, pantai ini juga menjadi
lahan para nelayan untuk menunjang kehidupan rutinnya sehari-hari. Tiap
hari puluhan perahu berjejer di pantai itu, tanpa terkecuali
perahu-perahu nelayan yang siap untuk melaut kapan saja. Pemandangan
seperti ini merupakan ciri khas dan spesifik pantai nelayan. Di pantai
ini, juga terdapat tempat pelelangan ikan dan penangkaran ubur-ubur.
Namun keindahannya tetap saja tidak
hilang walaupun daerah ini pernah merasakan getaran Gempa bumi walaupun
tidak berdampak Tsunami, yaitu gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala richter
yang pusatnya di 142 Kilometer barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat.
Getaran Gempanya dapat dirasakan oleh masyarakat di kebumen terutama
para Nelayan di kawasan Pantai. Di tempat ini selain kita dapat
menikmati pantai kita juga dapat menyaksikan matahari tenggelam yang
mengagumkan.
Tepatnya tanggal 30 Agustus 2011, aku dan keluarga besar ke Pantai Ayah Mmmmm Laut yang masih terlihat alami dengan airnya yang masih berwarna biru, membuat kami dan beberapa keluarga ingin merasakan air laut yang biru itu.. walau kami datang sudah terlalu sore tapi alhasil kami dapat menikmati sunset yang sangat indah.
Tidak hanya menikmati Pantai ayah tapi sebelumnya kami pergi ke Goa Jati jajar. Sebagaimana umumnya objek wisata lain di
Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Goa Jatijajar memiliki
sebuah cerita. Pada jaman dahulu Gua Jatijajar merupakan tempat
bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden
Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung.
Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang
ada di dalam goa itu.
Legenda di dalam goa menggambarkan
legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Untuk menuju ke
obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi,
penginapan serta rumah makan yang relatif representatif.
Patung Dinosaurus yang seolah
memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari
mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim
kemarau sekalipun. Air dari mulut patung Dinosaurus ini memenuhi kolam
renang untuk berenang anak maupun dewasa.
Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi
taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi
nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di
gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit,
sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar
merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah
ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam
Goa Jatijajar.
Di dalam Goa Jatijajar terdapat 7
(tujuh) sungai atau sendang, tetapi yang data dicapai dengan mudah hanya
4 (empat) sungai yaitu :
1.Sungai Puser Bumi
2.Sungai Jombor
3.Sungai Mawar
4.Sungai Kantil
2.Sungai Jombor
3.Sungai Mawar
4.Sungai Kantil
Tiap-tiap sungai/sendang mempunyai
mitos, yaitu :
Untuk sungai Puser Bumi dan Jombor konon
airnya mempunyai khasiat dapat digunakan untuk segala macam tujuan
menurut kepercayaan masing-masing. Sedangkan Sungai Mawar konon airnya
jika untuk mandi atau mencuci muka, mempunyai khasiat bisa awet muda.
Adapun Sendang kantil jika airnya untuk cuci muka atau mandi, maka
niat/cita-citanya akan mudah tercapai.
Pada mulanya pintu-pintu Goa masih
tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan
dibuang, ketemulah pintu Goa yang sekarang untuk masuk. Karena dimuka
pintu Goa ada 2 pohon jati yang besar tumbuh sejajar, maka goa tersebut
diberi nama Goa Jatijajar (Versi ke I).
Di dalam Goa Jatijajar banyak terdapat
Stalagmit dan juga Pilar atau Tiang Kapur, yaitu pertemuan antara
Stalagtit dengan Stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan
tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang
ditembusnya. Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan Stalagtit
itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam satu tahun terbentuknya
Stalagtit paling tebal hanya setebal 1 (satu) cm saja. Oleh sebab itu
Goa Jatijajar merupakan Goa Kapur yang sudah tua sekali.
Mmmmm perjalanan liburan yang sangat menyenangkan, apa kalian sudah pernah kesana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar