Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di Jakarta, Indonesia
yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan
stasiun Beos Kota), dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia
Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang
beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun
pertama kali pada tahun 1828. Museum ini menyajikan informasi peran Bank
Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum
kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia
pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula
latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat
sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan
memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display
elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga
menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia.
Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum yang memang di sengaja
didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang sejarah
dan peran sentral Bank Indonesia (BI) dalam dunia perbankan di negri
ini. Museum ini menempati gedung tua yang didirikan oleh Pemerintah
Belanda pada tanggal 8 April 1828 M dengan luas bangunan sekitar 14.000
meter persegi. Semula gedung ini merupakan sebuah rumah sakit dengan
nama Binnen Hospital, namun kemudian dialihfungsikan menjadi sebuah Bank
dengan nama De Javasche Bank. Dalam sejarahnya, De Javasche Bank adalh
sebuah bank sirkulasi yang didirikan Pemerintah Belanda pada tanggal 24
Januari 1882 M. Selama bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun, bank
ini beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu Oktroi (hak cipta) dari
penguasaan Kerajaan Belanda untuk mengatur sistem moneter di tanah
jajahannya. Namun, sejak pendudukan Jepang di Nusantara, Bank ini
praktis tidak beroprasi lagi.
Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa
sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa
kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik
yang ditampilkan juga secara menarik. Peresmian Museum Bank Indonesia
dilakukan melalui dua tahap, yaitu peresmian tahap I dan mulai dibuka
untuk masyarakat (soft opening) pada tanggal 15 Desember 2006 oleh
Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin Abdullah, dan peresmian
tahap II (grand opening) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada
tanggal 21 Juli 2009.
Museum Bank Indonesia memiliki banyak koleksi, baik dalam bentuk
benda sejarah, dokumen, informasi, dan lain-lain yang terkait dengan
sistem moneter dan kebijakan yang dilakukan oleh BI dari masa berdirinya
hingga sekarang. Di antara koleksi benda bersejarah museum ini adalh
perforator manual, pintu khazanah, mesin hitung ontel REMINGTON 77,
lemari brankas, lemari besi LAMPERTZ, Alat pelubang kupon/deviden,
kapstok gantung, fragment neraca, timbangan emas, mesin penghitung uang
Elektronik, prasati pendirian gedung De Javasche Bank, alat press
kertas, mesin hitung NASIONAL dan sebuah meja kerja gaya Belanda lama.
Artikelnya bagus, menarik. Rupanya mbak juga suka wisata ke museum ya? sama dong dgn saya.... Beberapa artikel tentang Kota Tua, termasuk wisata museum, sdh saya tulis di blog saya http://www.aliemhalvaima.blogspot.com sebagian saya kirim ke Kompasiana, salah satunya yang ini:
BalasHapushttp://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/12/01/melihat-jakarta-dari-balik-jendela-museum/
kalau sempat mampir juga di blog saya ya?
salam guru blogger
terima kasih Pak Nur,,,
BalasHapusmencari pengalaman baru itu sangat menyenangkang bagi saya,,,,
yupzz pasti sesama blogger hrus saling silatu rahmi,,,,