Entri Populer

Sabtu, 07 Januari 2012

Tak Kenal Maka Tak Sayang... 9o to Kota Tua

      Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di Jakarta, Indonesia  yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Beos Kota), dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun 1828. Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia.

     Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum yang memang di sengaja didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang sejarah dan peran sentral Bank Indonesia (BI) dalam dunia perbankan di negri ini. Museum ini menempati gedung tua yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 8 April 1828 M dengan luas bangunan sekitar 14.000 meter persegi. Semula gedung ini merupakan sebuah rumah sakit dengan nama Binnen Hospital, namun kemudian dialihfungsikan menjadi sebuah Bank dengan nama De Javasche Bank. Dalam sejarahnya, De Javasche Bank adalh sebuah bank sirkulasi yang didirikan Pemerintah Belanda pada tanggal 24 Januari 1882 M. Selama bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun, bank ini beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu Oktroi (hak cipta) dari penguasaan Kerajaan Belanda untuk mengatur sistem moneter di tanah jajahannya. Namun, sejak pendudukan Jepang di Nusantara, Bank ini praktis tidak beroprasi lagi.
     


     Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik. Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan melalui dua tahap, yaitu peresmian tahap I dan mulai dibuka untuk masyarakat (soft opening) pada tanggal 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin Abdullah, dan peresmian tahap II (grand opening) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 21 Juli 2009.

     Museum Bank Indonesia memiliki banyak koleksi, baik dalam bentuk benda sejarah, dokumen, informasi, dan lain-lain yang terkait dengan sistem moneter dan kebijakan yang dilakukan oleh BI dari masa berdirinya hingga sekarang. Di antara koleksi benda bersejarah museum ini adalh perforator manual, pintu khazanah, mesin hitung ontel REMINGTON 77, lemari brankas, lemari besi LAMPERTZ, Alat pelubang kupon/deviden, kapstok gantung, fragment neraca, timbangan emas, mesin penghitung uang Elektronik, prasati pendirian gedung De Javasche Bank, alat press kertas, mesin hitung NASIONAL dan sebuah meja kerja gaya Belanda lama.


2 komentar:

  1. Artikelnya bagus, menarik. Rupanya mbak juga suka wisata ke museum ya? sama dong dgn saya.... Beberapa artikel tentang Kota Tua, termasuk wisata museum, sdh saya tulis di blog saya http://www.aliemhalvaima.blogspot.com sebagian saya kirim ke Kompasiana, salah satunya yang ini:

    http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/12/01/melihat-jakarta-dari-balik-jendela-museum/

    kalau sempat mampir juga di blog saya ya?
    salam guru blogger

    BalasHapus
  2. terima kasih Pak Nur,,,
    mencari pengalaman baru itu sangat menyenangkang bagi saya,,,,

    yupzz pasti sesama blogger hrus saling silatu rahmi,,,,

    BalasHapus